Wednesday, October 19, 2005

Ayo Semangat lagi!!!

Ada yang aq suka dari jepang!!! Apaan tuh, Banyak buanget!!! Salah satunya apalagi klo bukan serial dramanya. Menonton serial drama jepang, aq langsung sukaaaaaaaa banget. ga tahu kenapa, mungkin bawaan mata kali ye….So far cerita2nya seru, baju2nya fashionable, lokasi tempatnya bagus2 dan teknik pengambilan gambarnya itu lho, OK banget!!! Tapi dari kesemuanya itu yang paling aq suka adalah karakter yang dibawakan oleh para pemain2nya. Aq berasumsi kalau memang itulah karakter sebagian orang2 jepang sono. Ternyata asumsiku ini ga salah. Karena hal itu diperkuat dengan pengiyaan dari kenalanku yang sekarang tinggal dijepang.

Liat aja, klo mereka kerja biasanya ga akan pernah berhenti klo belum selesai. Bisa2 kerja lembur dilakukan juga. Pulang-pergi senangnya jalan kaki. Trotoar aja sampe sempit disesaki orang2 yang pada lalu lalang. Dan klo janji slalu on time, sampe lari2 segala lagi klo datangnya telat.

Semangat. Mungkin inilah karakter yang melekat pada diri mereka. Menjadikannya sebagai modal pertama dan yang utama dalam melakukan suatu pekerjaan apapun.

Sepertinya mereka juga ga sungkan untuk selalu menularkan semangatnya pada orang lain. Dengan kepalan tangan, bibir yang tersenyum lepas, dan dilengkapi dengan mata sipit mereka, Terucaplah kata...Ganbarimashou (Ayo Kita Semangat lagi!!!)

Eit, serial drama korea juga bagus tuh. Pada inget khan sama yang judulnya “Full House”. Aq suka banget sama karakternya Han Ji En yang ceriaaaaaaaa banget. Dalam menghadapi segala pelik permasalahan hidup dia selalu mengatakan haza-haza fighting. (Ayo Semangat !!!) kayaknya ga ada kata patah semangat dalam kamus hidupnya. Didalam cerita itu dia sama sekali ga ada bakat dalam menulis. Tapi dia pengen banget jadi seorang novelis. Dan karena semangat dan kerja kerasnya untuk selalu belajar, pada akhir cerita tersebut Han Ji En berhasil meluncurkan sebuah novel yang terjual laris manis.

Coba deh selalu mengatakan semangat dalam diri kita. Semangat belajar, bekerja, dan semangat untuk berusaha selalu lebih baik. Klo perlu diucapkan dengan lisan dan so pasti diaplikasikan dengan perbuatan. Merubah yang tadinya pesimis menjadi optimis. Dengan begitu akan terpancar aura kesemangatan dalam diri kita dalam menghadapi permasalahan hidup yang ada di depan mata. Dan yang pastinya juga, jangan sungkan2 untuk menularkan aura semangat itu pada orang lain yang memang membutuhkannya.

Ayo semuanya…..semangat!!! ^-^

Friday, October 07, 2005

Praktek KKN ( Kuliah, Kerja, Nikah )

Pintu gerbang kebahagiaan telah bergulir pada hari Ahad, 2 Oktober 2005. Terbukanya rahmat dan keberkahan terhadap ikrar pengikatan suci sepasang jiwa yang saling mencinta. Awal mengarungi fase kehidupan baru, menjadi sepasang suami dan istri. Pembebasan diri dari segala bentuk penjajahan terhadap cinta terlarang menjadi cinta yang penuh dengan Keridhoan-Nya. Sungguh bentuk tanggung jawab cinta yang nyata terhadap insan dan Khaliknya.

Aq mengetahui kabar rencana pernikahan ini begitu sangat mendadak, hanya pada malam hari sebelumnya. Ternyata keputusan diterimanya lamaran pernikahan oleh kedua orangtua mempelai wanita hanya 2 hari menjelang diputuskannya hari pernikahan. Oleh karenanya kabar pernikahan yang tersiar pada teman dan kerabat terkesan begitu mendadak.

Ironi terhadap cara pandang kebanyakan masyarakat yang lebih mewajarkan sepasang muda yang masih duduk dibangku kuliah mempunyai hubungan pacaran ketimbang pernikahan yang sangat nyata keridhoan-Nya. Calon suami dan istri itu masih sama-sama duduk dibangku kuliah. Keputusan yang mereka ambil terbilang sangatlah berani ditengah maraknya asumsi bahwa pernikahan baiknya terjadi setelah adanya kemapanan materi dan umur yang terbilang matang. Padahal menurut Fadzil Adhim ( Penulis Buku Pernikahan Dini ) Pernikahan yang dilakukan semasa kuliah dapat menumbuhkan tanggung jawab dan kesungguhan dalam memjemput maisyah yang halal lebih dini. Ditambah lagi masyarakat yang mentabukan adik perempuan tidak boleh “melangkahi” kakak perempuannya dalam hal pernikahan, karena akan lebih mempersulit kakaknya dalam menemukan jodoh. Mungkin dari dua hal itulah yang menjadi pertimbangan kedua orangtua mempelai wanita untuk memberikan keputusan terbijaknya.

Keputusan besar telah dilakukan. Pilihan terbaik untuk meraih cinta dari yang Maha pemilik cinta.Baarakallaahu laka wa baaraka 'alayka wa jama'a baynakumaa fii khayrin. Selamat untuk keduanya. Semoga Allah menjadikan kalian keluarga yang sakinah, mawaddah, barokah, warahmah. -Your Lovely Friend-