Saturday, March 10, 2007

Beginilah seharusnya cinta…

(Tebusan janji untuk Ismi…)

Disuatu tempat dikala menunggu…
(kira2 begini dialog pembicaraannya)
Ismi : Kenapa sih orang2 pada mau nikah?
Lina : Ya emang harus gitu lah, ngikutin sunah nabi
Ismi : Apa ga bakal bosen ya, hidup sama satu orang yang itu2 aja? Mungkin bisa lebih dari umur kita saat bersama orang tua.
Lina : ??? (Duh mulai ngajakin serius nih anak)
Ismi : Mungkin bener juga yah pilihan dia untuk ga juga menikah sampai saat ini.
Lina : Lho, kenapa lu mikirin pilihan dia yang sampai saat ini yang ga nikah2? Jelas2 itu pilihan salah. Emangnya lu mau, bukan termasuk umatnya nabi? Lagian Mi, klo laki2 sampai seumuran segitu ga nikah2 juga, berarti ada 2 penyebab. Yang pertama karena dia pengecut dan kedua karena dia termasuk orang yang gak normal. Nikah itu khan untuk orang yang normal, karena itu adalah fitrah dan ibadah. Tau dah dia termasuk kategori mana. 40 taon mi!!! Mana ada laki2 yang tahan sampe seumuran gitu kalo bukan karena dua alasan itu tadi. Sory banget neh, bukannya pengen menghakimi dia, tapi sekedar ngingetin lu yang udah kebutaan. Lagian kenapa bisa seh ada perasaan itu kedia? Bukan karena usia lu ma dia yang terpaut jauh, tapi lu tau sendiri khan gimana dia. Bahkan jelas lebih tau daripada gw. Penasaran aja karena ingin membuka tabir kemisteriusannya itu gak bisa dijadikan tolak ukur. Yakin deh mi, lu pasti bisa dapet yang lebih baik.
Ismi : Iya sih… (Mengiyakan, dengan sedikit ganjalan diraut wajahnya)

“Tunggulah mi…suatu saat kamu pasti dapat yang lebih baik”

Beberapa bulan kemudian, kabar bahagia itupun tiba. Harapan mendapatkan yang lebih baik, InsyaAllah semakin dekat. Sekedar ingin memastikan dan memberikan selamat padanya lewat telphon
Lina : Mi, lu serius nih?
Ismi : Iya lina…gw serius (lebih lembut dari biasanya)
Lina : Katanya mo tunangan doang?
Ismi : Iya…tapi dia maunya langsung nikah
Lina : Bagus sih…tapi emangnya lu dah siap?
Ismi : InsyaAllah siap. Lina…mohon doanya ya…
Lina : So pastilah mi…Tapi gw gak bakalan redho klo lu gak kasih gw pelangkah :D
Ismi : Iya…(Semakin dewasa aja tuh anak)

Tibalah hari bahagia yang dinantikan Pagi2 benar aq sudah bersiap2. Tanjung priok-Keb lama, emh…lumayan makan waktu dan makan tenaga neh. Tapi tak apalah, demi cintaku padanya (hayyyyah!!!) dan demi menjadi salah saksi pada hari paling membahagiakannya itu.

Aq berangkat dari rumah jam 6 pagi. Perkiraan akan memakan waktu ±2 jam perjalanan (+) perkiraan nyasar2nya, maklum aq belum pernah ketanjung priok sendiri apalagi maen kerumah ismi. Ternyata Cuma makan ±1 jam dan alhamdulillah gak pake nyasar. Memang aq mengendararai motornya dengan kecepatan agak tinggi. Karena masih pagi, jalan gatot subroto masing lengang banget. Selaksa terbang bersama angin :D SWIIIING

Sesampainya disana, aq langsung berada ditengah kesibukan orang2. Kutemui sang calon ratu sehari yang tengah berhias diri dikamar pengantin. Dia begitu terkejut senang ketika melihat kedatanganku, dan tentunya karena aq datang kepagian. Kebahagiaan, keyakinan, begitu terpancar lekat dari raut wajahnya. Dengan balutan busana pengantin berwarna putih, mahkota melati dan mawar merah turut serta menyematkan diri diatas kepalanya. Cantik. Pantes aja ustadz furqon berniat akan menikahinya. Yup, calon raja sehari itu adalah seorang ustadz muda. Bahkan orang2 disana memanggil namanya dengan sebutan ustadz. Senangnya dapet suami ustadz. Tiap hari, menit dan detik akan ada orang yang selalu membimbing dan mengingatkan. Pilihan tepat, InsyaAllah bahagia dunia akhirat.
Prosesi Akad Nikah Sang raja tegang, menanti kalimat ajimat yang akan terucap.
Ditempat yang berbeda, dengan santai sang ratu berfoto ria dengan teman2nya. Tapi gak tau deh didalam hatinya???
Aq ga ketinggalan ikutan difoto dooong (ANTI NARSIS!!!)

Kalimat ajimat itu akhirnya terucap. Dalam hitungan detik kedua insan itu berubah status, sebagai suami-istri. Menghalalkan yang haram, mendekatkan yang jauh, dan mengumpulkan yang terlerai. Barakallah...
Setelah resmi menjadi istri, sang ratu menemui sang raja didalam masjid. Merupakan kehormatan buatku mendapatkan mandat untuk menjadi pengiring pengantin.
Status sah mereka dimata hukum
Prosesi sungkeman. Kedua mempelai berterimakasih dan meminta maaf kepada kedua orang tua. Duh paling ga kuku…
Dipelaminan bersama panitia dan adik2nya ismi. Terlihat kedua mempelai menggunakan kostum yang berbeda.
Bersama teman2 kampus. Sayangnya aq dah pulang :(
Lagu ini kupersembahkan untuk kalian “Kupinang Engkau Dengan Alqur’an” by Gradasi. Semoga kalian menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah. Melahirkan generasi Rabbani yang sehat, cerdas, taat, dan selalu cinta kepadaNya. Selamat menempuh perjalanan, berlayar disamudra cinta…Bersepakat menuju harap. Berangkat, berangkatlah, biar Allah menjadi pelindung kalian kelak.
/* Janji tlah ditebus. Maaf ya mie, baru sekarang. Udah keburu KO 2-0. Selamat ya... Bakalan nambah status baru neh... Jadi IBU, oh so sweeet*/

2 Comments:

Blogger P 12 T said...

klo ga salah, ini ka ismi yg sering ke toko ka lina dulu kan? wah slamet yak n mudah2an menjadi keluarga yg sakinah mawaddah dan warahmah. amin :) sampein salam pi2t wat ka ismi yak ^_^

btw, kapan niy ka lina nyusul ka ismi? wehehehe :D

4:19 AM  
Blogger manusiasuper said...

dirimu kapan lin?

8:30 PM  

Post a Comment

<< Home