Thursday, November 16, 2006

Katakan Cintamu

Barusan nonton katakan Cinta. Salah satu acara reality show anak muda yang tayang setiap hari minggu jam 16.30 di RCTI (Bukan promosi lho…). Ada yang menarik dari episode kali ini. Salah satu pejuang yang kedua, berjuang untuk diterima cintanya dengan cara yang…

Ceritanya begini…

Ada seorang cowok nongol diTV bareng Panda (Host katakan cinta), didepan gerbang SMA (SMA 82 Jakarta) masih dengan kemeja+kantong bet SMA dan celana abu2nya pula. Disitu dia menjelaskan maksud dan tujuannya mengikuti acara reality show tersebut. Apalagi kalau bukan untuk mengutarakan cintanya kepada seorang cewek, yaitu kakak kelasnya sewaktu di 82, yang baru saja lulus dan berniat melanjutkan studinya keluar negri.

Seperti biasa, setiap pejuang yang akan mengatakan cintanya disini, harus diuji terlebih dahulu dengan ujian yang diinisiatifkan sendiri olehnya. Melakukan pertunjukkan kepada pemirsa TV untuk membuktikan klo dia tuh serius dengan maksudnya. Nah si cowok itu juga begitu. Mungkin karena sudah banyak episode yang telah berlalu, sehingga dia kehabisan ide mengunakan cara lain untuk berjuang. Akhirnya digunakanlah cara yang “aneh” itu.(udah pke kata paling halus, ga tega pke kata yang lain)

Persiapan…
Didalam persiapan, ditengah dadanya sicowok di gambar logo katakan cinta segede-gedenya, trus seluruh tubuhnya ditulis dengan puisi-puisi cinta dan juga masa-masa indah kenangan mereka berdua. Bener-bener ditulis seluruh tubuh. Yups, sicowok hanya menggunakan celana pendek hawai, dengan motif belang2 lagi. “yang belang emang lebih enak”Awas jangan digigit!!! (Hehehe keranjingan iklan neh)

Perjuangan…
Berhubung sicewek ketika dihubungi sedang kongkow bareng temennya di salah satu café dibilangan kemang, jadilah sicowok mempraktekkan perjuangannya dengan berlari2 dengan balutan “busana” yang seperti itu, dari patra sampe kemang. Kebayang dong seberapa jauhnya. Dengan membawa bendera kebesaran, bendera katakan cinta yang selalu dikibar-kibarkan olehnya sepanjang jalan dengan begitu semangatnya. Jika mendapati lampu merah, dikibar-kibarkanlah bendera itu dengan bangganya didepan kendaraan2 yang sedang berhenti sampai lampu hijau menyala kembali. Ugh betapa…

Sesampainya ditempat yang dimaksud, bertemulah sicowok dengan sicewek yang ditaksir. Blablabla…dan berakhirlah dengan happy ending. Yups, sicewek akhirnya menerima cinta sicowok, dengan konsekwensi long distance gitu deh.

Ga habis pikir, kenapa sih untuk mengatakan cinta saja sampe menyusahkan dan memalukan diri sendiri seperti itu. Padahal sebenarnya Rasululullah sendiri sangat menganjurkan kita untuk memberitahukan kecintaan kita kepada yang kita cintai.

Hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda : “Ada seseorang berada disamping Rasulullah lalu salah seorang sahabat berlalu didepannya. Orang yang disamping Rasulullah tadi berkata : ‘Aku mencintai dia ya Rasulullah’. Lalu Nabi menjawab : ‘Apakah kamu telah memberi tahukan kepadanya?’ Orang tersebut menjawab : ‘Belum’. Kemudian Rasulullah bersabda : ‘Beritahukan kepadanya’. Lalu orang tersebut memberitahukan kepadanya seraya berkata; ‘ Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah’. Kemudian orang yang dicintainya itu menjawab : ’Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya”.

Begitulah Rasulullah mengajarkan kepada ummatnya. Indah sekali bukan. Bagaimana keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan akidah diutarakan dengan sepenuh makna. Mengutarakan cinta, cinta hanya karena Allah. Cinta yang seperti ini sifatnya abadi dan universal karena berdasarkan akidah dan syariat Islam. Itu merupakan salah satu cara untuk dapat menguatkan ukhuwah sesama saudara seiman.

Banyak orang2 disekililingku yang memberikan kontribusi kebaikan dan kebahagiaan sehingga ingin rasanya mempraktekkan hadits diatas. Tapi coba tebak apa yang terjadi? Bukannya hati pada rontok dan mata meleleh, yang ada malah canda tawa menyeruak. Maklum, muka pelawak kayak gini ga biasa2nya mengutarakan cinta.

Islam sendiri merupakan agama fitrah yang juga mengakui adanya fenomena cinta yang melekat didalam hati setiap manusia. Yang biasa menjadi permasalahan kita2 adalah bagaimana memanajemenkan hati dalam memprioritaskan cinta. Prioritas tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasul dan berjihad dijalanNya. Prioritas dibawahnya adalah cinta kepada orang tua, saudara, istri/suami, teman dan sahabat2 tentunya. Cinta ini timbul dari perasaan seseorang, yang terikat hubungan dengan orang yang dicintainya dengan ikatan akidah, keluarga, atau persahabatan. Syariat Islam menilai perasaan ini sebagai cinta yang mulia dan agung. Cinta pada prioritas ini sangat diperlukan untuk mewujudkan kemaslahatan individu, keluarga, bangsa, bahkan dunia. Coba bayangkan jika cinta seperti ini tidak ada dalam hati setiap manusia.

Sedangkan untuk kasus cerita diatas, termasuk dalam prioritas terendah. Cinta hanya berdasarkan pada hawa nafsu belaka. Katanya sih cinta yang ga pake logika. Banyak yang bilang juga virus merah jambu. Jangan sampe karena cinta seperti itu akhirnya dikatakan “Dari dulu beginilah yang namanya cinta, penderitaannya tiada akhir”. Bagi yang terjangkit virus ini, moga cepet ketemu vaksinnya. Terutama banget buat yang nulis neh ^-^

Katakan cintamu kepada yang memang mesti diprioritaskan dan diperbolehkan. Jika memang cinta sulit untuk diutarakan, ya buktikan klo memang ketulusan cinta kita ada untuk mereka. Oh…so sweeet…

So…jangan ragu katakan cintamu ^-^