Friday, December 01, 2006

Oleh2 Cerita dari Bandung Euy…

Sabtu-Ahad 25-26 Nov kemaren, aq bersama temen2 DPRa jalan2 kebandung. Sebenarnya ini adalah agenda kegiatan ikhwannya, touring pke motor kelembang Bandung. Tapi karena akhwatnya maksa ingin ikut refresing juga, jadilah acara gabungan yang dijadikan acara silaturahmi ke DPC lembang Bandung. Dengan catatan “Akhwatnya jangan ngerepotin!!!”. Akhirnya ikhwannya tetap touring pke motor, dan akhwatnya pke mobil.

Aq gabung di mobil bersama para lajanger. Sebenarnya aq dan m’neneng berniat ikut touring pke motor bareng ikhwannya. Asyik kali ya jalan2 bareng siBego (Bego adalah motor legenda butut kesayanganku. Kuberikan nama Bego karena diambil dari plat nomornya B----GO, kasih nama buat motor gampang aja toh), menelusuri jalan perkampungan yang dipenuhi dengan barisan pepohonan dan udara sejuk. Namun niat itu aq urungkan mengingat kondisi sibego yang sudah tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan jauh. Dan lagi hari seninnya aq akan maju untuk seminar, so kondisi badan harus dijaga agar tetap fit.

Rame. Itulah aktifitas kami selama dalam perjalanan dimobil. Isinya para akhwat lajanger yang sedang mengalami sindrom pranikah semua. Kecuali yang nyupir kali ye. Walau kami akhwat sekalipun, yang diomongin tetep…, asal masih dalam koridor yang dibolehkan. Maklumlah karena akhwat juga manusia en berjiwa muda ^-^

Kami melewati ±4 jam perjalanan. Sampailah kami dilembang. Siempunya rumah menyambut kami dengan keramahan dan senyum hangatnya. Yang menyambut kami, seorang ikhwan. Salah satu temanku keceplosan ketika melihat ikhwan itu keluar “eh, caaa” temanku langsung menghentikan celotehannya. “De…apaan tuh, aca-aca-aca-aca” kami yang lain menggoda. Duh jadi indiahe kabeh.

Kami yang menggunakan mobil tiba ditempat lebih dulu. Dalam perjalanan ikhwannya yang menggunakan motor banyak mengalami kendala. Ada yang ban motornya pecah, dan ada yang kena tangkep polisi lagi. Untunglah sebelumnya kami sudah mengurus ijin surat jalan, jadinya mereka ga mesti liburan dikantor polisi. Sambil menunggu ikhwannya, kami menikmati pemandangan dan suasana lembang yang sejuk dan asri. Angin sepoi berhembus begitu kami nikmati, karena cemistry seperti ini pastinya tidak akan kita temukan dijakarta, sejuk…

Lama menunggu didalam rumah namun ikhwannya tak juga menampakkan bomper motor2 mereka (Emang motor ada bompernya???). Karena bosan menunggu didalam, akhirnya kami menunggu ikhwannya di teras depan rumah. Tak berapa lama kami menunggu, ada seorang ikhwan dengan menggunakan motor datang membawa makanan untuk kami. Kami jadi pasang tampang jaim. Jaga Iman maksudnya. Maklum ikhwan itu punya muka bandung ala yovie widianto gitu deh. Ikhwan itu menitipkan makanan kepada kami, untuk diberikan kepada tuan rumah yang memesan makanan tersebut. Setelah makanan diberikan dia langsung pergi. Tak berapa lama tuan rumah keluar menanyakan pada kami yang sedari tadi duduk2 didepan teras, “Tukang ojek yang membawakan makanan tadi mana?” Hah…tukang ojek???

Akhirnya ikhwannya sampai juga dilembang. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju kediaman Aa gym digeger kalong. Pastinya setelah ikhwannya makan dan istirahat terlebih dulu. Situasi digeger kalong beda dengan yang aq bayangkan sebelumnya. Jauh sekali dengan pemandangan dilembang. Geger kalong sudah seperti pusat kota yang dikelilingi dengan berbagai macam toko. Namun kondisinya cukup bersih dan tertata rapih. Saat itu kami tidak bisa menemui Aa Gym karena tidak membuat janji sebelumnya, sayang sekali. Tapi kami sempat berfoto ria disaung Aa lho. Yang bisa aq ambil dari perjalanan kegeger kalong kali ini adalah terinspirasinya aq dengan gaya berbusana para akhwatnya. Kebanyakan dari mereka bisa berpenampilan modis. Mereka dapat mempadupadankan warna2 nyentrik tapi tetap indah nan cantik untuk dilihat. Julukan paris van java ternyata bisa disematkan juga untuk para akhwat2 dibandung. Nyambung tak ya???

Dari geger kalong kami kembali keperaduan, yaitu lembang tempat kami menginap untuk satu hari. Hari semakin beranjak malam. Cukup sekian untuk cerita hari sabtu.

Esok harinya kami harus melanjutkan perjalanan, mengililingi tempat pariwisata yang ada dibandung lainnya. Ada sesuatu hal yang membuatku berat meninggalkan lembang. Seseorang yang berhasil menangkap hatiku. Dengan mata beningnya, kulit putihnya, polos wajahnya, tanpa ada gurat dosa. Ah fauzan…‘ammah kangen neh…


Tempat pertama yang kami kunjungi untuk hari ahad ini yaitu taman strowberry. Sedari kemaren temenku maksa banget pengen kesana karena dia dititipin adiknya yang sedang ngidam. Ngidamnya ingin dibelikan buah strowberry yang langsung dipetik dari puunnya. Ada2 aja ya klo orang lagi ngidam.


Perjalanan selanjutnya yaitu ke curug cimahi. Curug klo ga salah dalam bahasa indonesia artinya air terjun. Untuk mencapai dasar curug tersebut kami harus menuruni jurang yang terjal. Didasar banyak monyet2 kecil yang bebas berkeliaran. Namun sayang kami tidak sampat menikmati keindahan pemandangan dasar curug, karena kebanyakan dari kami takut dihinggapi para monyet2 kecil itu. Klo jilbabnya yang ditarik khan repot…

Selanjutnya pulang ke jakarta…

Hari ahad ini kami mendapati 2 undangan walimahan. Walau keadaan fisik kami sudah lemah, letih, lesu, loyo, letoy dan muka pada klimis sekalipun, kami harus tetap datang karena ini adalah kewajiban kami untuk memenuhi hak ukhuwah saudara kami yang mengundang. Barakallah untuk K’endah & Mas triyanto, juga untuk K’munhani & P’taufik. Semoga kehadiran kami yang sekejap itu dapat membuat kalian bersuka cita. Tak lupa doa restu kami untuk kalian semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah, Amin Ya Robb.

Sehabis dari kondangan kami tidak lantas pulang, karena ada pembagian beberapa ghanimah (harta rampasan). Ada peyek, tomat sekardus, Rujak timun, dan pisang rebus. Eit jangan salah paham dulu, ghurobah ini kami plesetin. Yang sebenarnya adalah tanda terimakasih berupa oleh2 panganan dari tuan rumah kepada kami yang telah mengunjungi daerah mereka. Moga Allah menggantikan untuk mereka dengan yang lebih baik.

Sekian dulu oleh2 cerita dari bandung. Sebenarnya masih banyak yang ingin aq ceritain. Salah satunya tentang misi kristenisasi yang sudah semakin menyebar membentuk areal lingkaran cincin diseputar daerah univ advent. Wah, klo ngebahas ini makin panjang lagi ceritanya. Tapi berhubung segini aja udah pada malas bacanya, apalagi ditambahin lagi yak. Intinya kita sebagai ummat Islam harus selalu WASPADA terhadap bahaya kristenisasi yang terus dan akan terus ada. Jangan sampai menerkam diri dan saudara2 kita.

Sedikit mengutip syair nasyed “Mari berhibur” dari raihan : “Berhibur tiada salahnya karena hiburan itu indah. Hanya pabila salah memilihnya membuat kita jadi bersalah.”

Klo jalan2 lagi, ajak2 yak. See you by by ;)

1 Comments:

Blogger P 12 T said...

ditunggu yak berita kristenisasi di sana... btw, oleh2nya mana niy?

6:05 AM  

Post a Comment

<< Home